Kamis, April 22, 2010

Membaca Cepat Tanpa Lepat

Membaca adalah cara paling tepat untuk menguasai dunia. Cara itulah yang dilakukan Jepang lebih dari 30 tahun silam. Setelah gagal dalam Perang Dunia II dan porakporanda dihantam bom atom AS, Jepang mulai membangun kembali negerinya dengan membaca.
 
Mereka mulai memasukkan ratusan bahkan ribuan buku dari luar Jepang, menerjemahkannya ke dalam bahasa Jepang, lalu mulai menganjurkan masyarakatnya untuk terus dan terus membaca. Hasilnya luar biasa. Hanya dalam waktu kurang dari 30 tahun, Jepang mampu bangkit. Bahkan kemudian mengimbangi kemajuan Amerika Serikat dan banyak negara maju lainnya dalam membangun ekonomi dan teknologi.
Sejarah perjalanan Jepang pasca Perang Dunia II, memberikan contoh yang gamblang betapa membaca bisa melahirkan banyak keuntungan. Maka membacalah agar bisa menguasai dunia.
Masalahnya, meski banyak orang paham bahwa membaca bisa membuat
siapa saja berpeluang menjadi yang terdepan, namun tak banyak orang yang suka membaca. Salah satu alasannya, membaca memerlukan waktu khusus dan karenanya tak semuanya orang cukup punya waktu untuk membaca.
Sesungguhnya membaca itu tak selalu memakan waktu, apabila kita tahu cara menyiasatinya. Salah satunya adalah dengan menggunakan teknik speed reading.
Teknik ini sebenarnya bukan hal baru. Hanya saja, untuk Indonesia mungkin masih jarang terdengar. Teknik membaca cepat ini, dulu dirancang dan dikembangkan untuk membantu mereka yang tergolong super sibuk tapi punya kewajiban membaca yang cukup banyak, seperti para eksekutif dan manajer papan atas. Tapi kini, teknik ini dikembangkan untuk semua orang, semua profesi dan dari berbagai tingkatan, termasuk tingkatan usia.
Secara umum, penerapan teknik membaca cepat ini memberikan banyak keuntungan. Antara lain, informasi yang diserap jauh lebih banyak dalam tempo yang lebih singkat.Dengan membaca cepat, secara perlahan, memori kita dilatih untuk menyimpan informasi dengan struktur yang tertata dan mudah bisa diingat kembali. keuntungan lainnya, mata kita terlatih untuk melihat informasi dengan titik pandang yang tetap dengan hasil yang jauh lebih banyak ketimbang membaca dengan cara biasa.
Alasan ini memang masuk akal. Dulu kita terpola untuk membaca dengan cara mengarahkan mata kita mengikuti kata demi kata yang tertulis pada setiap baris dalam buku. Padahal jika dicermati, cara ini membuat mata kita cepat lelah karena harus bergerak ke kiri dan ke kanan sesuai dengan arah kata yang tertulis di setiap baris dalam buku. Tak hanya itu, cara membaca seperti itu, juga menyebabkan proses membaca menjadi berlangsung lama. Manakala kita mencoba mempercepatnya, maka hasilnya yang didapat pertama kali adalah kepala langsung pusing akibat gerak mata yang kelewat cepat. Lebih buruk lagi, membaca cepat dengan cara itu, tak memberikan masukan apapun, karena memori dalam otak kita tak sempat menangkap secara utuh informasi yang disajikan tulisan yang kita baca.
Menjawab masalah inilah, antara lain, teknik membaca cepat (speed reading)diciptakan. Teknik ini sesungguhnya sangat sederhana tapi terasa efektif. Sebagai contoh, Ada tak perlu mengikuti kata demi kata pada setiap kalimat dalam sebuah paragraf untuk mengerti sebuah informasi. Tapi cukup memfokuskan pandangan mata Anda (blocking) pada paragraf tersebut selama beberapa saat, untuk kemudian pindah ke paragraf yang lain. Selama menatap itulah, mata kita sesungguhnya melakukan fiksasi atau memahami pesan yang disampaikan dalam kalimat atau paragraf tersebut.
Dengan cara begitu, maka bisa diharapkan waktu membaca menjadi lebih efektif. Baik dari segi waktu, mapun tingkatan penyerapan informasinya.
Pada tahap awal, kita mungkin agak gagap melakukannya. Tapi dengan latihan terus menerus, maka berikutnya yang terasakan adalah kenyamanan membaca.Bahkan secara terus menerus, skala pandangan mata pada tulisan, bisa diperluas. Misalnya mulai dengan beberapa kata, lalu satu baris, beberapa bari, lalu meningkat menjadi satu paragraf, lalu beberapa paragraf, dan berikut satu halaman buku.
Pada setiap fase itu, kita bisa melakukan pengujian terhadap kecepatan dan tingkat serapan (pemahaman) informasinya. Teknik menguji peningkatan kemampuan membaca ini, juga sangat sederhana dan bisa dilakukan sendiri. Tapi untuk objektifnya, bisa saja kita meminta bantuan seorang teman untuk menjadi pengujinya.
Tapi apapun pendekatannya yang ditawarkan, termasuk teknik membaca cepat, akan tak terasa manfaatnya tanpa Anda mencoba melakukannya. Jadi agar paham seberapa manfaat membeca cepat, adan baiknya Anda segera mencobanya. (sumber : http://www.tempo.co.id/edunet/ meiky/berbagai )

0 komentar:

Posting Komentar